Follow Us Email Facebook Google LinkedIn Twitter

Kemitraan Antara Dunia Kerja Dengan Sekolah Melalui Komite Sekolah

Kamis, 11/06/2015 18:38:28

022520130927092546mbs3.JPG

Dalam Ketentuan Menteri Pendidikan Nasional RI No 044/U/2002 menyatakan bahwa Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, sekolah maupun luar sekolah. Keanggotaan Komite Sekolah dari unsur masyarakat salah satunya yaitu Dunia Usaha/Industri. Dari unsur inilah dapat dikatakan bahwa peran komite sekolah perlu ditingkatkan, terutama sosialisasi program PSG dan koordinasi penempatan/penjadwalan sisiwa praktik di Dunia Usaha/Industri. Dengan peran demikian, berfungsi sebagai apa sajakah komite sekolah sebagai mitra dunia kerja/usaha dengan sekolah? Komite sekolah berfungsi melakukan kerjasama dengan masyarakat, perorangan atau organisasi dunia usaha dan industri dan pemerintah berkenaan dengan penyeleggaraan pendidikan yang bermutu.

           Jika dikaitkan dengan Prinsip – prinsip Manajemen Berbasis Sekolah tercantum dalam Undang - Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 48 ayat (1) dinyatakan bahwa, "Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik". Sejalan dengan amanat tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 49 Ayat (1) menyatakan: "Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajamn berbasis sekolah yg ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipssi, keterbukaan dan akuntabilitas. Berdasarkan kedua isi kebijakan tersebut, antara lain prinsip MBS yaitu kemitraan. Kemitraan merupakan jalinan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat baik, individu, kelompok organisasi maupun Dunia Usaha/Industri.

            Selain itu, peran komite sekolah kendala-kendala Pelakanaan PSG dari Hasil Penelitian Sonhadji dkk. (1997) ditemukan sejumlah kendala dalam pelaksanaan PSG di SMK, salah satunya ialah sulit menjalin kerjasama dengan institusi pasangan (IP), komite Sekolah pada dasarnya berperan sebagai organisasi yang ikut menentukan kebijaksanaan dan keberhasilan PSG, mempunyai tugas antara lain:

  1. Menjadi mitra sekolah menengah kejuruan dalam mendekati dan mengajak Dunia Usaha/Industri agar bersedia menjadi pasangan SMK dalam pelaksanaan PSG;
  2. Menjadi mitra SMK dalam merumuskan dan penandatanganan naskah kerja sama pelaksanaan PSG;
  3. Memonitor pelaksanaan PSG baik di Sekolah mapupun di Dunia Usaha/Industri;
  4. Memotivasi SMK dalam pelaksanaan PSG di dunia Usaha/Industri;
  5. Membentuk tim uji komptensi/profesi;
  6. Memasyarakatkan PSG.

Mengenai Praktek Kerja Industri (Prakerin) itu sendiri merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan di SMK (dual system) yang ditujukan untuk memberikan sarana penguasaan kompetensi bagi siswa yang relevan dengan kebutuhan DU/DI dan praktikan diharapkan dapat memiliki wawasan industrialisasi secara utuh. Selain itu, penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata.

Dari pernyataan tersebut, maka dalam Prakerin didefenisikan sebagai penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktek) di dunia industri. Dengan kata lain bahwa Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu strategi dimana setiap siswa mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya. Dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini peserta didik memperoleh pengalaman dengan bahan kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-perkembangan baru.

       Dengan demikian, jalinan kerjasama komite sekolah dengan Dunia Usaha/Industri menjadi prinsip dalam manajemen berbasis sekolah. Hal ini dapat diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan PSG (Pendidikan Sistem Ganda) di sekolah dengan memberdayakan komite sekolah.

            Dengan terbentuknya Komite Sekolah, maka sekolah dengan mudah bisa memanfaatkan dan mengaktifkan kegiatan pembelajaran sehingga pendidikan mampu mengikuti berbagai tuntutan pada perkembangan zaman yang sangat pesat di Dunia Usaha/Industri. Komite sekolah merupakan sarana untuk memajukan sekolah, dengan adanya satu langkah dan saling mengisi antara Sekolah dengan Komite Sekolah, dengan memalui kegiatan PSG yang terprogram secara matang, dan terarah serta berkesinambungan, maka akan menghasilkan tamatan berkualitas dan profesional.

 

Sumber:

Sonhadji, A. 2012. Manusia, Teknologi, Dan Pendidikan. Malang: UM Press

Tim Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2013. Panduan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar. Jakarta:

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

 

 

 

 

 

Posting oleh FITRIANI HAVIVAH 10 tahun yang lalu - Dibaca 53744 kali

 
Tag : #MBS # Komite sekolah # Kemitraan # PSG # Pendidikan Sistem Ganda

Berikan Komentar Anda

Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Senin, 08/03/2021 10:49:35
Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan Pendidikan

JAKARTA - Sejak pandemi melanda, sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah....

Selasa, 02/03/2021 09:57:29
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI

    Abstract: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school...

7 Pilar MBS
MBS portal
Tujuh Pilar Manajemen Berbasis Sekolah
  Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan lingkungan sekolah. Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan...
Informasi Terbaru
Modul dan Pedoman
Video MBS
Modul MBS
Paket Pelatihan 3
Paket Pelatihan 3
11 tahun yang lalu - dibaca 139023 kali
Paket Pelatihan 2
Paket Pelatihan 2
11 tahun yang lalu - dibaca 111275 kali
Paket Pelatihan 1
Paket Pelatihan 1
11 tahun yang lalu - dibaca 155941 kali
Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
11 tahun yang lalu - dibaca 116704 kali
MODUL 6 UNIT 3
MODUL 6 UNIT 3
9 tahun yang lalu - dibaca 121579 kali
Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
9 tahun yang lalu - dibaca 136388 kali
Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator Renstra
Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator...
11 tahun yang lalu - dibaca 115946 kali
Praktik Yang Baik: Modul Keuangan Pendidikan
Praktik Yang Baik: Modul Keuangan...
11 tahun yang lalu - dibaca 93363 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
4 tahun yang lalu - dibaca 28286 kali
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka...
4 tahun yang lalu - dibaca 29155 kali
Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak Harus Terbebani Target Kurikulum
Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak...
5 tahun yang lalu - dibaca 48899 kali
Nasib Pelajar di Tengah Pandemi 
Nasib Pelajar di Tengah Pandemi 
5 tahun yang lalu - dibaca 54767 kali
Survei Kemendikbud: Peran Orangtua Penting dalam Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
Survei Kemendikbud: Peran Orangtua...
5 tahun yang lalu - dibaca 70054 kali
Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud Sederhanakan Kurikulum
Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud...
5 tahun yang lalu - dibaca 44149 kali
Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Bukan...
5 tahun yang lalu - dibaca 42910 kali
New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI Usul Kurikulum Sekolah Era Pandemi Covid-19
New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI...
5 tahun yang lalu - dibaca 62133 kali
Follow Us :
Get it on Google Play

©2013-2025 Manajemen Berbasis Sekolah
MUsage: 3.5 Mb - Loading : 0.14566 seconds