Pelaksanaan Laboraturium Berbasis Sekolah
Dalam kegitan pembelajaran siswa diarahkan untuk memenuhi tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, dan indikatornya pada Rencena Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Mata pelajaran saat ini yang berkaitan saat ini adalah mata pelajaran Ilmu Alam (sains), dan komputer. Namun seiring dengan perkembangan kurikulum dan memberikan pembelajaran lebih bermakna maka metode yang direncanakan oleh guru sering melakukan praktek seperti pembelajaran inquiri sehingga siswa lebih mengetahui proses dan hasil apa yang mereka dapat. Metode pembelajaran dengan cara praktek juga mendorong siswa untuk lebih kritis dalam melakukan percobaan, dan penelitiannya.
Laboratoriumadalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan, pengembangan, dan bahkan pembakuan. Perlunya layananan manajemen mengenai laboraturium disebabkan tuntutan kurikulum yang terus menjadikan siswa terus melakukan inovasi secara kreatifikir kritif dan berfikir kritis. Laboraturium dikenal dengan sebuah ruangan yang berisikan peralatan, dan perabotan praktek yang berkaitan dengan pembelajaran. Namun saat ini laboraturium disesuaikan berdasarkan kebutuhan pembelajaran yang difasilitasi oleh siswa seperti taman, ruang musik, sanggar tari, ruang gym atau yang lainnya sesuai dengan kondisi belajar. Sehingga dalam mengaturnya sekolah harus terlebih dahulu menganalisis apa yang sedang, dan akan dibutuhkan sekolah.
Laboraturium Ilmu alam (sains), laboraturium komputer, laboraturium bahasa merupakan ruang praktek siswa yang telah dimiliki oleh sekolah yang menerapkan stadar manajemen. Pengelolaan laboraturium sekolah merupakan bagian pelaksana manajemen layanan khusus laboraturium sekolah. Pengelolaan tersebut mencakup Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium, Menyediakan Alat-alat/Bahan-bahan yang diperlukan di Laboratorium, Pendokumentasian/Pengarsipan, dan Peningkatan Laboratorium..
Petugas yang mengelola laboraturium adalah Bedasarkan Permendiknas No. 26 tahun 2008 menerangkan, bahwa kepala Laboratorium/bengkel Sekolah/Madrasah adalah guru yang berkualifikasi Pendidikan minimal sarjana (S1) dan telah berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum serta memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.Tugas pokok Kepala laboratorium/bengkel sekolah adalah melaksanakan tugas yang bersifat manajerial dan administratif pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program kerja laboratorium/bengkel, pelaksanaan program, pembinaan terhadap teknisi dan laboran, penilaian kinerja teknisi dan laboran, evaluasi hasil pelaksanaan program laboratorium/bengkel. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, kepala laboratorium/bengkel sekolah berfungsi sebagai manager yang mengelola laboratorium/bengkel pendidikan secara profesional.
Berbagai kebutuhan sekolah yang diadaptasikan pada kondisi sekolah. Mengembangkan dan memberikan makna dalam pembelajaran agar siswa lebih memahami secara mendalam adalah dasar dibentuknya laboraturium sebagai ruang belajar siswa yang kedua setelah ruang kelas. Selain itu pembelajaran praktek dapat membentuk jiwa kritis, dan analitis dalam menemukan dan mengembangkan penemukan. Maka, peran penting suatu laboratorium, sebagai sarana belajar mengeksplorasi pengetahuan yang didapatkan melalui kegiatan eksperimen. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik. Dalam menerapkan dan mengembangkan pembelajaran terlebih pada matapelajaran yang mutlak membutuhkan praktek.Maka, diperlukan pengetahuan tentang pemahaman materi yang disandarkan pada tujuan pembelajaran sehingga peranan pengelolaan laboratorium dan asesmen kegiatan belajar berbasis laboratorium sekolah.
Masih banyak lagi sebenarnya pelaksanaan laboraturium di sekolah yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran pada khususnya dan visi dan misi sekolah secara umum. penerapan MBS saat ini, telah memberikan ruang yang luas untuk sekolah untuk senantiasa memberikan kontribusi sebagai langkah memajukan sekolah. Penerapan MBS akan berhasil jika persatuan komitmen dan kesolitan peran pendidik dan tenaga non kependidikan ikut berinteraksi dalam memajukan prioritas manajemen berbasis sekolah ini.
OLEH AISYAH N. AMINI
Sumber :
Ula, Shoimatul S. 2013. Buku Pintar Manajemen Pendidikan Efektif. Jogjarkta: Berlian
Blogger Guru Indonesia
Posting oleh Aisyah Amini 7 tahun yang lalu - Dibaca 27138 kali

Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan Pendidikan
JAKARTA - Sejak pandemi melanda, sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah....
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI
Abstract: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school...

















