Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna
Decentralized Basic Education 3 (DBE3) Project, yang didanai USAID, bertujuan untuk membantu Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama. Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan guru di enam propinsi yaitu propinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Untuk keperluan pelatihan tersebut telah dikembangkan paket pelatihan dengan nama “Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 1” sampai dengan “Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 4”. Para guru telah dilatih dengan menggunakan paket-paket tersebut.
Untuk mendukung guru dalam menerapkan gagasan yang diperoleh dari pelatihan, para kepala sekolah/madrasah perlu mendapat pelatihan yang relatif sama dengan yang dialami guru. Melalui pelatihan dengan paket ini, para kepala sekolah/madrasah diberi kesempatan untuk ‘mencicipi’ beberapa materi pelatihan yang diberikan kepada para guru. Di samping itu, para kepala sekolah mendapatkan materi yang cocok dengan peran mereka sebagai salah seorang aktor kunci dalam mendorong perubahan di sekolahnya, seperti ‘Mendorong Perubahan yang Berkesinambungan’ dan ‘Pendampingan’. Paket ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa. Metode pembelajaran interaktif yang digunakan paket ini tidak hanya untuk memotivasi peserta dalam pelatihan, namun juga untuk menyediakan model berbagai metode yang dapat digunakan oleh guru di dalam kelas. Suasana pelatihan yang banyak mengaktifkan peserta juga dimaksudkan memberi pesan bahwa suasana seperti itulah yang diharapkan terjadi di sekolah nanti.
Keseluruhan sesi dalam paket ini menggunakan kerangka yang disebut ICARE. Pendekatan ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman pembelajaran yaitu Introduction (Kenalkan), Connection (Hubungkan), Application (Terapkan), Reflection (Refleksi), dan Extension (Kegiatan Lanjutan). Penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untuk memastikan bahwa para peserta memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pendekatan ini adalah pendekatan yang hanya digunakan selama pelatihan. Pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tidak harus menggunakan pendekatan ini.
Akhirnya, keberhasilan peningkatan mutu pendidikan berada di semua tingkatan dengan semangat ”Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”, ”Keberanian mencoba hal baru tanpa takut salah”, dan ”Memulai oleh diri sendiri tanpa menunggu contoh dari orang lain”.
Posting oleh Tim Pengembang MBS 6 tahun yang lalu - Dibaca 19742 kali
PENGARUH PEMBENTUKAN TIM DAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL TERHADAP MOTIVASI DIRI MAHASISWA
Sultoni Sultoni Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan tim dan...
PENGARUH PERSEPSI TENTANG PROFESI SEBAGAI PENDIDIK TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Abstract Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: persepsi guru sebagai pendidik; tingkat motivasi kerja dan...




















