Membangun Citra Sekolah
Senin, 21/09/2015 12:06:03
Dewasa ini persaingan antar sekolah, terutama dalam hal kualitas proses dan hasil pendidikan, sudah sangat ketat dan terbuka. Salah satu upaya sekolah untuk memenangkan persaingan tersebut adalah membangun citra sekolah di mata masyarakat (publik). Persepsi warga sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua murid) dan masyarakat tentang citra sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Semakin baik persepsi warga sekolah dan masyarakat terhadap citra suatu sekolah, maka semakin tinggi pula partisipasi warga sekolah dan masyarakat terhadap sekolah tersebut. Untuk itu, sekolah harus dapat membangun citra yang baik agar dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat serta diminati oleh masyarakat.
Membangun citra sekolah memang bukan merupakan hal yang mudah. Untuk itu, sekolah harus mampu mengenali potensi yang dimiliki serta mengkaitkannya dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat. Keberhasilan mengkaitkan kedua hal tersebut akan melahirkan program-program unggulan, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan citra sekolah. Salah satu indikator utama untuk mengukur keberhasilan membangun citra suatu sekolah adalah berapa jumlah peserta didik yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah, berapa tinggi peran serta masyarakat, serta bagaimana prestasi siswa di suatu sekolah. Jumlah peserta didik yang mendaftar di suatu sekolah dipengaruhi oleh citra sekolah di mata masyarakat, sedangkan kualitas pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh seberapa tinggi peran serta masyarakat terhadap suatu sekolah.
Makna Pencitraan Publik di Sekolah Dasar
Citra adalah gambaran yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) mengenai pribadi, atau organisasi (diadaptasi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan demikian, citra sekolah adalah gambaran yang memberikan kesan yang kuat pada seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) tentang suatu sekolah. Dalam hal ini, citra sekolah dapat bersifat positif, dan dapat bersifat negatif. Namun yang dimaksudkan dalam kajian ini, adalah citra sekolah yang bersifat positif yakni yang mengambarkan citra sekolah unggul dengan berbagai perangkatnya.Upaya pencitraan suatu sekolah dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Untuk itu, upaya pencitraan suatu sekolah harus merupakan bagian integral dari program sekolah dan berbasis pada visi dan misi sekolah.
Prinsip-prinsip Pencitraan Publik Sekolah Dasar
Upaya pencitraan sekolah merupakan upaya kolektif yang melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua murid. Masing-masing unsur tersebut memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Jika salah satu unsur sekolah bekerja kurang optimal maka upaya pencitraan sekolah tidak akan dapat mencapai hasill yang maksimal. Untuk itu upaya pencitraan sekolah harus dirancang secara cermat dengan melibatkan semua unsur sekolah dan memberdayakan semua potensi yang ada di suatu sekolah. Merancang atau membangun citra sekolah harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.(1) Berdasarkan visi dan misi sekolah, artinya upaya pencitraan sekolah harus mengacu pada visi dan misi sekolah dan tidak boleh bertentangan dengan visi dan misi sekolah; (2) Kebersamaan, artinya upaya pencitraan sekolah melibatkan semua unsur sekolah sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing; (3) Memberdayakan seluruh potensi yang ada, artinya upaya pencitraan sekolah harus mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki sekolah; (4) Kesungguhan dan keikhlasan, artinya upaya pencitraan sekolah harus dirancang dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan semata-mata untuk peningkatan kualitas pendidikan di sekolah; (5) Keterbukaan dan kejujuran, artinya upaya pencitraan sekolah harus didasarkan pada kondisi riil di sekolah, serta dapat diakses secara mudah oleh masyarakat; dan (6) Adanya keinginan untuk berubah, artinya pencitraan sekolah dilakukan seiring dengan tuntutan perubahan yang ada.
Upaya/Strategi Pencitraan Publik Sekolah Dasar
Banyak upaya/strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan pencitraan publik. Upaya/strategi pencitraan sekolah tersebut adalah sebagai berikut: peningkatan kerja kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan, keikutsertaan sekolah dalam kegiatan-kegiatan lomba sekolah dan siswa, membangun jaringan kerja (network) dengan orang tua murid dan masyarakat, peningkatan layanan akademik dan non-akademik yang prima; dan kepemilikan peringkat akreditasi sekolah yang baik. Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu membangun persepsi siswa dan masyarakat tentang citra sekolah menjadi lebih baik. Persepsi siswa yang baik tentang citra sekolah akan berdampak meningkatnya motivasi belajar siswa, sedangkan peningkatan persepsi masyarakat tentang citra sekolah yang baik akan berdampak pada meningkatnya peran serta masyarakat terhadap pendidikan di sekolah.
Membangun citra sekolah memang bukan merupakan hal yang mudah. Untuk itu, sekolah harus mampu mengenali potensi yang dimiliki serta mengkaitkannya dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat. Keberhasilan mengkaitkan kedua hal tersebut akan melahirkan program-program unggulan, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan citra sekolah. Salah satu indikator utama untuk mengukur keberhasilan membangun citra suatu sekolah adalah berapa jumlah peserta didik yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah, berapa tinggi peran serta masyarakat, serta bagaimana prestasi siswa di suatu sekolah. Jumlah peserta didik yang mendaftar di suatu sekolah dipengaruhi oleh citra sekolah di mata masyarakat, sedangkan kualitas pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh seberapa tinggi peran serta masyarakat terhadap suatu sekolah.
Makna Pencitraan Publik di Sekolah Dasar
Citra adalah gambaran yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) mengenai pribadi, atau organisasi (diadaptasi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan demikian, citra sekolah adalah gambaran yang memberikan kesan yang kuat pada seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) tentang suatu sekolah. Dalam hal ini, citra sekolah dapat bersifat positif, dan dapat bersifat negatif. Namun yang dimaksudkan dalam kajian ini, adalah citra sekolah yang bersifat positif yakni yang mengambarkan citra sekolah unggul dengan berbagai perangkatnya.Upaya pencitraan suatu sekolah dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Untuk itu, upaya pencitraan suatu sekolah harus merupakan bagian integral dari program sekolah dan berbasis pada visi dan misi sekolah.
Prinsip-prinsip Pencitraan Publik Sekolah Dasar
Upaya pencitraan sekolah merupakan upaya kolektif yang melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua murid. Masing-masing unsur tersebut memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Jika salah satu unsur sekolah bekerja kurang optimal maka upaya pencitraan sekolah tidak akan dapat mencapai hasill yang maksimal. Untuk itu upaya pencitraan sekolah harus dirancang secara cermat dengan melibatkan semua unsur sekolah dan memberdayakan semua potensi yang ada di suatu sekolah. Merancang atau membangun citra sekolah harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.(1) Berdasarkan visi dan misi sekolah, artinya upaya pencitraan sekolah harus mengacu pada visi dan misi sekolah dan tidak boleh bertentangan dengan visi dan misi sekolah; (2) Kebersamaan, artinya upaya pencitraan sekolah melibatkan semua unsur sekolah sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing; (3) Memberdayakan seluruh potensi yang ada, artinya upaya pencitraan sekolah harus mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki sekolah; (4) Kesungguhan dan keikhlasan, artinya upaya pencitraan sekolah harus dirancang dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan semata-mata untuk peningkatan kualitas pendidikan di sekolah; (5) Keterbukaan dan kejujuran, artinya upaya pencitraan sekolah harus didasarkan pada kondisi riil di sekolah, serta dapat diakses secara mudah oleh masyarakat; dan (6) Adanya keinginan untuk berubah, artinya pencitraan sekolah dilakukan seiring dengan tuntutan perubahan yang ada.
Upaya/Strategi Pencitraan Publik Sekolah Dasar
Banyak upaya/strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan pencitraan publik. Upaya/strategi pencitraan sekolah tersebut adalah sebagai berikut: peningkatan kerja kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan, keikutsertaan sekolah dalam kegiatan-kegiatan lomba sekolah dan siswa, membangun jaringan kerja (network) dengan orang tua murid dan masyarakat, peningkatan layanan akademik dan non-akademik yang prima; dan kepemilikan peringkat akreditasi sekolah yang baik. Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu membangun persepsi siswa dan masyarakat tentang citra sekolah menjadi lebih baik. Persepsi siswa yang baik tentang citra sekolah akan berdampak meningkatnya motivasi belajar siswa, sedangkan peningkatan persepsi masyarakat tentang citra sekolah yang baik akan berdampak pada meningkatnya peran serta masyarakat terhadap pendidikan di sekolah.
Posting oleh Teguh Triwiyanto 9 tahun yang lalu - Dibaca 93096 kali
Tag :
#membangun citra sekolah #MBS #Strategi Pencitraan #Pencitraan Sekolah
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Artikel
Senin, 08/03/2021 10:49:35Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan Pendidikan
JAKARTA - Sejak pandemi melanda, sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah....
Artikel
Selasa, 02/03/2021 09:57:29KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP JENIS BUDAYA DAN DUKUNGAN ORGANISASI
Abstract: The study investigates the relation of the readiness for change of an elementary school...
7 Pilar MBS
Pilar
Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan lingkungan sekolah.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan...
Informasi Terbaru
Penelitian
Penelitian
http://journal.um.ac.id/index.php/jmp/article/view/6093
Modul dan Pedoman
Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan...
Senin, 08/03/2021 10:49:35
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH...
Selasa, 02/03/2021 09:57:29
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Senin, 15/02/2021 15:16:57
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK...
Rabu, 03/02/2021 08:59:00
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Minggu, 24/01/2021 07:23:27
PEMBINAAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI...
Senin, 14/12/2020 09:18:40
Pengembangan Budaya Organisasi Sekolah Swasta...
Senin, 30/11/2020 09:07:18
Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran di Masa...
Senin, 09/11/2020 08:38:41
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan
Digitalisasi Percepat Transformasi Layanan...
Senin, 08/03/2021 10:49:35
KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN PADA GURU SEKOLAH...
Selasa, 02/03/2021 09:57:29
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Senin, 15/02/2021 15:16:57
PENINGKATAN PARTISIPASI ORANGTUA PESERTA DIDIK...
Rabu, 03/02/2021 08:59:00
PROFIL KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN PADA SEKOLAH...
Minggu, 24/01/2021 07:23:27
PEMBINAAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI...
Senin, 14/12/2020 09:18:40
Pengembangan Budaya Organisasi Sekolah Swasta...
Senin, 30/11/2020 09:07:18
Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran di Masa...
Senin, 09/11/2020 08:38:41
Terpopuler
Modul MBS
Paket Pelatihan 3
11 tahun yang lalu - dibaca 138138 kali
Paket Pelatihan 2
11 tahun yang lalu - dibaca 110386 kali
Paket Pelatihan 1
11 tahun yang lalu - dibaca 154958 kali
Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik
11 tahun yang lalu - dibaca 115137 kali
MODUL 6 UNIT 3
9 tahun yang lalu - dibaca 120475 kali
Modul Pelatihan 6: Praktik Yang Baik
9 tahun yang lalu - dibaca 134766 kali
Panduan Lokakarya Bagi Fasilitator...
11 tahun yang lalu - dibaca 114974 kali
Praktik Yang Baik: Modul Keuangan...
11 tahun yang lalu - dibaca 92426 kali
Info MBS
3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah...
4 tahun yang lalu - dibaca 27804 kali
Melihat Kendala Terberat Saat Membuka...
4 tahun yang lalu - dibaca 28727 kali
Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak...
4 tahun yang lalu - dibaca 48164 kali
Nasib Pelajar di Tengah Pandemi
4 tahun yang lalu - dibaca 54138 kali
Survei Kemendikbud: Peran Orangtua...
4 tahun yang lalu - dibaca 69389 kali
Hadapi Pandemi Covid-19, Kemendikbud...
4 tahun yang lalu - dibaca 43662 kali
Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Bukan...
4 tahun yang lalu - dibaca 42449 kali
New Normal di Dunia Pendidikan : PGRI...
4 tahun yang lalu - dibaca 61618 kali