Peran Pemimpin Sekolah Dalam MBS
Kamis, 20/08/2015 09:17:36
Dalam konteks persekolahan, Ubben, Hughes and Norris (2004: 5-7) menyatakan bahwa ”the principal: the leader within the role: (1) developing leadership artistry, (2) clarifying values, (3) leadership as philosophy in action, (4) espoused values and values in use, and (5) leadership from a values perspective. Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang berperan memimpin dalam:
· mengembangkan seni kepemimpinan,
· mengklarifikasi nilai-nilai,
· menerapkan filsafat,
· menyaring nilai-nilai yang digunakan dan tidak digunakan,
· menjelaskan cara pandang terhadap nilai-nilai tertentu.
Gordon (1990) menyebut bahwa seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambil keputusan (decision making)
v Peran pertama (interpersonal) meliputi :
· peran figurehead: simbol dari organisasi;
· leader: berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya;
· liaison: menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi.
v Peran k edua (pengolah informasi) terdiri dari 3 peran juga yakni:
· monitior: memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan;
· disseminator: menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta kepada bawahan;
· spokeman: juru bicara atau memberikan informasi kepada orang – orang di luar organisasinya.
v Peran ke tiga (pengambil keputusan) terdiri dari 4 peran yaitu :
· enterpreneur: mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi;
· disturbance handler: mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun;
· resources allocator: mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan;
· negotiator: melakukan perundingan dan tawar – menawar.
Tiga peran utama pemimpin pendidikan menurut Lunenberg and Orstein (2000) yaitu dalam bidang kepemimpinan, managerial, dan kurikulum-pengajaran. Peran kepemimpinan kepala sekolah meliputi: pertama, sebagai kunci dalam membentuk kultur sekolah, dan memiliki dedikasi untuk peningkatan sekolah dan pengajaran, moril tinggi, kepedulian, dan memiliki komitmen. Ke dua, kepala sekolah harus dapat menjalin hubungan dengan kelompok, internal dan eksternal sekolah, seperti pengawas dan pengelola pendidikan pusat, dewan sekolah, teman sejawat, orang tua, masyarakat sekitar, guru, siswa, dan kelompok eksternal seperti profesor, konsultan, badan akreditasi, dan sebagainya. Kepala sekolah yang efektif perlu percaya pada kemampuan diri dan mampu mensinergikan persepsi, harapan, maupun kemampuan berbagai kelompok tersebut dapat memberi dukungan terhadap kemajuan sekolah.
Peran manajerial kepala sekolah meliputi: (1) terkait teknis (technical), mencakup teknik proses manajemen (perencanaan, pengaturan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian); (2) terkait manusia (human), ketrampilan hubungan antar manusia, memotivasi dan membangun moral, (3) konseptual (conceptual), menekankan pengetahuan dan teknis terkait jasa (atau produk) tentang organisasi. Sergiovanni menambahkan dua area lain manajemen untuk pengurus sekolah, yaitu kepemimpinan simbolis (symbolic leadership), tindakan kepala sekolah memberi teladan (model) kepada warga sekolah, dan kepemimpinan budaya (cultural leadership), bahwa kepercayaan dan nilai-nilai kepala sekolah merupakan unsur penting. Fullan dan Sarason menambahkan suatu dimensi manajemen sekolah yaitu kepala sekolah sebagai agen perubahan (change agent) dan fasilitator.
Peran kepala sekolah terkait kurikulum-pengajaran. Bidang kurikulum-pengajaran hendaknya menjadi prioritas kerja utama kepala sekolah sehingga dapat meningkatan mutu pendidikan di sekolahnya. Murphy mengembangkan enam peran kepala sekolah dibidang kurikulum dan pengajaran, yaitu: (1) menjamin kualitas pengajaran, (2) mengawasi dan mengevaluasi pengajaran, (3) mengalokasi dan melindungi waktu pengajaran, (4) mengkoordinir kurikulum, (5) memastikan isi matapelajaran tersampaikan, dan (6) monitoring kemajuan siswa. Menurut Murphy, enam peran tersebut menggambarkan suatu contoh kepala sekolah efektif.
· mengembangkan seni kepemimpinan,
· mengklarifikasi nilai-nilai,
· menerapkan filsafat,
· menyaring nilai-nilai yang digunakan dan tidak digunakan,
· menjelaskan cara pandang terhadap nilai-nilai tertentu.
Gordon (1990) menyebut bahwa seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambil keputusan (decision making)
v Peran pertama (interpersonal) meliputi :
· peran figurehead: simbol dari organisasi;
· leader: berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya;
· liaison: menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi.
v Peran k edua (pengolah informasi) terdiri dari 3 peran juga yakni:
· monitior: memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan;
· disseminator: menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta kepada bawahan;
· spokeman: juru bicara atau memberikan informasi kepada orang – orang di luar organisasinya.
v Peran ke tiga (pengambil keputusan) terdiri dari 4 peran yaitu :
· enterpreneur: mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi;
· disturbance handler: mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun;
· resources allocator: mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan;
· negotiator: melakukan perundingan dan tawar – menawar.
Tiga peran utama pemimpin pendidikan menurut Lunenberg and Orstein (2000) yaitu dalam bidang kepemimpinan, managerial, dan kurikulum-pengajaran. Peran kepemimpinan kepala sekolah meliputi: pertama, sebagai kunci dalam membentuk kultur sekolah, dan memiliki dedikasi untuk peningkatan sekolah dan pengajaran, moril tinggi, kepedulian, dan memiliki komitmen. Ke dua, kepala sekolah harus dapat menjalin hubungan dengan kelompok, internal dan eksternal sekolah, seperti pengawas dan pengelola pendidikan pusat, dewan sekolah, teman sejawat, orang tua, masyarakat sekitar, guru, siswa, dan kelompok eksternal seperti profesor, konsultan, badan akreditasi, dan sebagainya. Kepala sekolah yang efektif perlu percaya pada kemampuan diri dan mampu mensinergikan persepsi, harapan, maupun kemampuan berbagai kelompok tersebut dapat memberi dukungan terhadap kemajuan sekolah.
Peran manajerial kepala sekolah meliputi: (1) terkait teknis (technical), mencakup teknik proses manajemen (perencanaan, pengaturan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian); (2) terkait manusia (human), ketrampilan hubungan antar manusia, memotivasi dan membangun moral, (3) konseptual (conceptual), menekankan pengetahuan dan teknis terkait jasa (atau produk) tentang organisasi. Sergiovanni menambahkan dua area lain manajemen untuk pengurus sekolah, yaitu kepemimpinan simbolis (symbolic leadership), tindakan kepala sekolah memberi teladan (model) kepada warga sekolah, dan kepemimpinan budaya (cultural leadership), bahwa kepercayaan dan nilai-nilai kepala sekolah merupakan unsur penting. Fullan dan Sarason menambahkan suatu dimensi manajemen sekolah yaitu kepala sekolah sebagai agen perubahan (change agent) dan fasilitator.
Peran kepala sekolah terkait kurikulum-pengajaran. Bidang kurikulum-pengajaran hendaknya menjadi prioritas kerja utama kepala sekolah sehingga dapat meningkatan mutu pendidikan di sekolahnya. Murphy mengembangkan enam peran kepala sekolah dibidang kurikulum dan pengajaran, yaitu: (1) menjamin kualitas pengajaran, (2) mengawasi dan mengevaluasi pengajaran, (3) mengalokasi dan melindungi waktu pengajaran, (4) mengkoordinir kurikulum, (5) memastikan isi matapelajaran tersampaikan, dan (6) monitoring kemajuan siswa. Menurut Murphy, enam peran tersebut menggambarkan suatu contoh kepala sekolah efektif.
Posting oleh Teguh Triwiyanto 9 tahun yang lalu - Dibaca 66622 kali
Tag :
#peran pemimpin sekolash # efektif # mbs
Berikan Komentar Anda
Artikel Pilihan
Bacaan Lainnya
Artikel
Selasa, 04/08/2020 09:12:57New Normal Sekolah, Antara Sif Belajar dan Modifikasi Materi
Kehidupan new normal di sekolah dan kampus dinilai mesti diatur secara rinci dengan melibatkan sumber daya yang tak...
Berita
Selasa, 28/07/2020 08:31:58Kemendikbud: Belajar dari Rumah Tidak Harus Terbebani Target Kurikulum
Kegiatan belajar dari rumah (BDR) bukan perkara yang mudah, termasuk bagi orangtua. Alhasil, tidak sedikit orangtua...
7 Pilar MBS
Pilar
Pilar 1 | Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah
a. Konsep Dasar
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran...
Informasi Terbaru
Penelitian
Penelitian
Raden Bambang Sumarsono
rbamsum@gmail.com
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang Nomor 5 Malang 65145
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan perilaku kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri Se-Malang Raya, 2) mendeskripsikan kemampuan mengajar guru SMA Negeri...
Modul dan Pedoman
Video MBS
PENINGKATAN PENGELOLAAN ASRAMA UNTUK MENUNJANG...
Rabu, 23/05/2018 11:26:50
MENAJEMEN SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGAWAN INTERNASIONAL
Minggu, 12/05/2018 12:41:45
TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA...
Jum'at, 27/04/2018 10:13:15
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS PONDOK PESANTREN
Minggu, 14/04/2018 22:36:11
MANAJEMEN PROGRAM SCHOOL GARDEN GUNA MEWUJUDKAN...
Selasa, 27/03/2018 10:49:57
Pentingkah Membaca, Menulis, dan Menghitung bagi...
Kamis, 15/03/2018 18:27:08
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN Dibuka Pekan...
Jum'at, 02/03/2018 08:27:22
Ini Rekomendasi Penting untuk Ubah Dunia...
Selasa, 20/02/2018 13:23:20
Fokus Hari Ini
Tags
Berita Pilihan
PENINGKATAN PENGELOLAAN ASRAMA UNTUK MENUNJANG...
Rabu, 23/05/2018 11:26:50
MENAJEMEN SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGAWAN INTERNASIONAL
Minggu, 12/05/2018 12:41:45
TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA...
Jum'at, 27/04/2018 10:13:15
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS PONDOK PESANTREN
Minggu, 14/04/2018 22:36:11
MANAJEMEN PROGRAM SCHOOL GARDEN GUNA MEWUJUDKAN...
Selasa, 27/03/2018 10:49:57
Pentingkah Membaca, Menulis, dan Menghitung bagi...
Kamis, 15/03/2018 18:27:08
"Bersiaplah... Pendaftaran SNMPTN Dibuka Pekan...
Jum'at, 02/03/2018 08:27:22
Ini Rekomendasi Penting untuk Ubah Dunia...
Selasa, 20/02/2018 13:23:20
Terpopuler
10
Modul MBS
Better Teaching Learning 3 TOT Provinsi...
11 tahun yang lalu - dibaca 75876 kali
TIK sebagai Kecakapan Hidup
11 tahun yang lalu - dibaca 72735 kali
Lembar Presentasi Fasilitator
11 tahun yang lalu - dibaca 88826 kali
Modul Pelatihan Pengawas Sekolah
11 tahun yang lalu - dibaca 98051 kali
Info MBS
Membuat Program Kerja Sekolah Yang Baik
9 tahun yang lalu - dibaca 109316 kali
Tujuh Pilar Manajemen Berbasis Sekolah
9 tahun yang lalu - dibaca 119977 kali
USAID Prioritas Latih 8 Kepsek di...
9 tahun yang lalu - dibaca 79112 kali
Kurikulum 2013: Siswa Kelas 1 SD Lebih...
11 tahun yang lalu - dibaca 75406 kali
Wawancara dengan Mendikbud Terkait...
11 tahun yang lalu - dibaca 113278 kali
Pelatihan Yang Diakreditasi Oleh...
11 tahun yang lalu - dibaca 90552 kali
Interactive Audio Instruction...
11 tahun yang lalu - dibaca 94211 kali
Pusat Sumber Belajar Gugus
11 tahun yang lalu - dibaca 114745 kali