Perencanaan dan Penganggaran
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1999 Pemerintah Indonesia (baca Departemen Pendidikan Nasional) dengan dukungan UNICEF dan UNESCO mengembangkan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai salah satu inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Program ini telah mendorong terjadinya reformasi dalam manajemen sekolah, peningkatan mutu pembelajaran, dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di samping itu, dari sisi output program ini telah berkontribusi pada peningkatan nilai ujian siswa, meningkatnya fasilitas sekolah, menurunnya angka drop out, dan meningkatnya angka partisipasi sekolah.
Pada April 2010, dukungan UNICEF dan UNESCO terhadap program MBS fase ke-2 akan berakhir padahal program ini memberikan dampak yang sangat baik terhadap performa pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pendidikan dasar. Oleh karena itu praktek-praktek yang baik dari program ini hendaknya dapat direplikasi dan dilembagakan ke dalam sistem pemerintahan daerah. Hal ini hanya dapat diwujudkan apabila MBS diintegrasikan ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran daerah.
Perencanaan dan penganggaran sangat strategis untuk dipengaruhi mengingat keduanya merupakan alat untuk mewujudkan komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dasar ke dalam praktek. Perencanaan dan penganggaran berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi kebijakan peningkatan kualitas pendidikan dasar, serta merupakan acuan untuk penilaian kinerja.
Lampiran
FA Book 3.pdf [download]
Posting oleh Tim Pengembang MBS 55 tahun yang lalu - Dibaca kali
Seperti Ini Peran Orangtua Dampingi BDR Saat Pandemi
Sejak Maret 2020, sebagian besar siswa di Indonesia mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) atau belajar dari rumah...
Mengembangkan Kompetensi Kepala Sekolah di Masa Pandemi
Tidak hanya Belajar dari Rumah (BDR), kepala sekolah itu penuh tantangan dan peluang untuk mengembangkan kompetensinya....